http://cintaalamm.blogspot.com/ - Ikut
meninggalnya masinis dan teknisi KRL dalam tragedi Bintaro 2 itu mendapat
perhatian yang cukup besar dari masyarakat Indonesia. Terutama kisah kepahlawan
sang Masinis dan Teknisi yang memilih menyelamatkan ratusan nyawa penumpang KRL
dibanding memilih lari, meskipun peluang itu terbuka. Berikut pemaparan Dirut
KAI Johan Ignatius mengisahkan kepada wartawan, Kamis (12/12/2013).
Johan menjelaskan bahwa "Jika para syuhada kami
memutuskan lain pada saat akan terjadi benturan itu, misalnya dengan melakukan
pengereman darurat di posisi jalur yang melengkung, niscaya kemungkinan seluruh
rangkaian dapat terguling dan korban makin besar," .
Padahal, kalau mengerem itu, gerbong yang paling depan yang
ditumpangi masinis dan teknisi bisa selamat. "Dan mereka mungkin lolos
dari kematian," tambahnya.
Tapi itu tak dilakukan masinis dan teknisi. Mereka
mengambil risiko paling minimal, walau pun kemudian masinis, asistennya, dan
teknisi meninggal dunia.
Note: Kebaikan Itu tidak tercermin dari perbuatan yang kita lakukan bukan hanya apa yang kita berikan ;)